Contact Us

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

― Advertisement ―

spot_img

Mengapa banyak turis memilih Bali sebagai tujuan wisata?

Bali sebagai tujuan wisata yang banyak diminati oleh turis manca negara karena Bali dianugerahi keindahan alam yang eksotis dan beragam, dari mulai pantai yang...
HomeBaliUpacara ngaben di Bali

Upacara ngaben di Bali

Upacara ngaben di Bali adalah prosesi pembakaran jenazah umat Hindu Bali yang bertujuan untuk mengembalikan roh (atma) ke alam asalnya dan menyucikannya, serta melepaskan ikatan duniawi. Untuk membaca artikel bisnis seperti 10 usaha yang cocok di bali bisa di cek disini.

Berikut adalah penjelasan lebih rinci:

Makna dan Tujuan upacara ngaben di bali:

  • Ngaben adalah ritual penting dalam siklus kehidupan dan kematian bagi umat Hindu Bali. 
  • Upacara ini dipercaya dapat mempercepat roh menuju alam Pitra (leluhur) setelah kematian dan melepaskan ikatan duniawi. 
  • Ngaben juga merupakan simbol pengembalian unsur Panca Maha Bhuta (5 unsur alam) ke alam asalnya. 
  • Melalui Ngaben, keluarga yang ditinggalkan juga menunjukkan rasa ikhlas dan merelakan kepergian anggota keluarga yang meninggal. 

Prosesi Upacara ngaben:

  • Prosesi Ngaben dimulai dengan persiapan jenazah dan perlengkapan upacara. 
  • Jenazah kemudian diarak dengan Bade (keranda khusus) atau Pepaga (keranda biasa) menuju tempat pembakaran (setra). 
  • Diiringi dengan suara Baleganjur (gong khas Bali) atau angklung, jenazah diarak berputar 3 kali di depan rumah, perempatan, dan di depan kuburan sebagai simbol perpisahan. 
  • Setelah sampai di setra, jenazah dibakar di dalam Petulangan (replika lembu). 
  • Setelah pembakaran, sisa-sisa tulang (abu) dikumpulkan oleh keluarga dalam upacara Nuduk Galih. 
  • Prosesi terakhir adalah Nganyut, yaitu menghanyutkan abu jenazah ke laut sebagai simbol pengembalian unsur air dan bersatunya kembali sang jiwa dengan alam. 

Jenis Upacara Ngaben di bali:

  • Ngaben Sawa Wedana (untuk jenazah yang meninggal secara wajar). 
  • Ngaben Asti Wedana (untuk jenazah yang meninggal karena kecelakaan atau bunuh diri). 
  • Ngaben Swasta (untuk jenazah yang tidak memiliki keluarga atau tidak memiliki dana untuk upacara). 

Konsep Panca Maha Bhuta:

  • Dalam keyakinan Hindu Bali, manusia terdiri dari badan kasar (jasmani) dan badan halus (roh). 
  • Badan kasar dibentuk dari 5 unsur Panca Maha Bhuta: Pertiwi (zat padat), Apah (zat cair), Teja (zat panas), Bayu (angin), dan Akasa (ruang hampa). 
  • Setelah kematian, unsur-unsur ini kembali ke alam asalnya, dan roh menuju alam Pitra. 

Makna Simbolik:

  • Ngaben bukan hanya sekadar pembakaran jenazah, tetapi juga ritual yang kaya makna dan simbolisme. 
  • Melalui Ngaben, masyarakat Bali tidak hanya mengenang dan menghormati orang yang telah meninggal, tetapi juga menegaskan keyakinan akan siklus kehidupan dan kematian. 
  • Upacara ini juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, kesucian, dan keikhlasan dalam menghadapi kematian.