Business Directories
Contact Us

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

Kenali Berbagai Macam Stik Golf dan Kegunaannya di Driving Range

Golf bukan sekadar olahraga prestisius yang menuntut ketenangan dan fokus tinggi, tetapi juga permainan teknik yang sangat bergantung pada perlengkapan yang digunakan. Salah satu...
HomeSoccerIndonesian LeaguePSSI Resmi Pecat Patrick Kluivert dan Asisten: Bagaimana Nasib Timnas Indonesia?

PSSI Resmi Pecat Patrick Kluivert dan Asisten: Bagaimana Nasib Timnas Indonesia?

PSSI resmi memecat Patrick Kluivert dan tim kepelatihannya asal Belanda menyusul kegagalan Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Pemecatan dilakukan melalui mekanisme mutual termination, yaitu pengakhiran kontrak atas kesepakatan bersama antara PSSI dan pihak pelatih. Kontrak Kluivert yang awalnya dua tahun sejak Januari 2025 harus diputus lebih cepat setelah mengevaluasi performa timnas senior, U‑23, dan U‑20.

Dalam pernyataan resmi, PSSI menyebut keputusan diambil setelah mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis pembinaan sepak bola nasional ke depan. Beberapa asisten pelatih dan staf Belanda seperti Alex Pastoor, Denny Landzaat, Gerald Vanenburg (U‑23), Frank van Kempen (U‑20), serta pelatih kiper dan fisik, juga tidak lagi menangani timnas.

Kekalahan beruntun di kualifikasi dan desakan publik

Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia zona Asia mengalami dua kekalahan yang menjadi pemicu utama desakan pemecatan. Pertama, kalah 2‑3 dari Arab Saudi, dan kemudian kalah 0‑1 dari Irak dalam pertandingan yang sangat menentukan. Kekalahan ini membuat harapan Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 pupus.

Publik dan pengamat sepak bola di Indonesia merasa kecewa, dengan kritik terhadap taktik, pemilihan pemain, dan persiapan tim. Media sosial dan forum‑diskusi ramai menuntut pertanggungjawaban Kluivert dan stafnya. Keputusan PSSI tersebut dianggap sebagai jawaban terhadap tekanan publik serta penilaian bahwa kontrak dua tahun tidak menghasilkan capaian sesuai target. 

Performa selama masa kepelatihan dan analisis statistik

Selama menjabat sebagai pelatih kepala timnas Indonesia, Patrick Kluivert memimpin delapan pertandingan resmi, termasuk laga-laga penting dalam babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026. Hasil yang ia torehkan terdiri dari tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan empat kekalahan. Namun, ketika dianalisis lebih dalam, catatan ini tidak sepenuhnya mencerminkan performa solid. Salah satu kemenangan, yakni atas Chinese Taipei, terjadi melawan tim yang secara peringkat dan kualitas masih jauh di bawah Indonesia dan tidak dianggap sebagai lawan kuat di level Asia. 

Kemenangan lainnya, seperti saat melawan Tiongkok, juga patut dicermati karena satu-satunya gol Indonesia dalam laga tersebut berasal dari penalty kick, bukan dari skema open play. Hal yang sama terjadi dalam kekalahan 2-3 dari Arab Saudi, di mana dua gol Indonesia juga berasal dari titik putih. Ini menunjukkan bahwa serangan terbuka Indonesia di bawah Kluivert belum cukup tajam atau efektif dalam membongkar pertahanan lawan, terutama menghadapi tim-tim besar.

Berikut adalah rangkuman statistik performa Kluivert selama menangani timnas Indonesia:

KategoriData
Jumlah pertandingan8
Kemenangan3 (termasuk vs Chinese Taipei & Tiongkok)
Seri1
Kekalahan4
Gol dicetak11 (termasuk 4 penalti)
Gol kebobolan15
Rata‐rata poin per pertandingan± 1,25

Kelemahan mencolok lainnya adalah lini belakang yang terlalu mudah kebobolan terutama dalam transisi bertahan. Total 15 kebobolan dalam delapan pertandingan mencerminkan lemahnya koordinasi dan kedisiplinan antarlini. Tidak hanya itu, Indonesia juga tampak kesulitan menciptakan peluang berkualitas dalam permainan terbuka. Ketergantungan pada situasi bola mati seperti penalti mencerminkan minimnya kreativitas serangan. Hal ini memunculkan kritik bahwa pendekatan taktis Kluivert tidak sesuai dengan karakteristik pemain timnas yang lebih dinamis dan cepat. Situasi ini turut memperkuat alasan PSSI untuk mengevaluasi total pendekatan teknis dan strategi yang diterapkan oleh Kluivert dan timnya.

Implikasi dan prospek ke depan

Pemecatan ini menandai berakhirnya era “gerbong Belanda” dalam pelatihan tim nasional Indonesia saat ini, dan PSSI menyebut akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait pembinaan dan pengembangan sepak bola nasional.

Beberapa pertanyaan penting ke depan termasuk: siapa pengganti Kluivert, apakah struktur kepelatihan akan lebih lokal atau tetap mengandalkan pelatih asing, serta bagaimana PSSI menata target jangka panjang seperti perbaikan ranking FIFA, performa di Piala Asia, dan persiapan menuju Piala Dunia 2030.

FAQ (Frequently Asked Questions)

Q1: Kenapa PSSI memecat Kluivert dan asisten?

A1: Pemecatan dilakukan karena Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026 setelah kalah beruntun di putaran keempat kualifikasi (2‑3 dari Arab Saudi dan 0‑1 dari Irak). Publik mengkritik performa dan strategi pelatih, serta PSSI menilai perlu evaluasi menyeluruh.

Q2. Siapa saja staf kepelatihan yang ikut dipecat bersama Kluivert?

A2: Staf yang ikut dipecat antara lain Alex Pastoor dan Denny Landzaat sebagai asisten pelatih senior, Gerald Vanenburg (U‑23), Frank van Kempen (U‑20), pelatih kiper Sjoerd Woudenberg, pelatih fisik Quentin Martin Jakoba, dan beberapa staf lainnya.

Q3. Apakah ini keputusan secara sepihak atau mutual (kesepakatan bersama)?

A3: PSSI menyatakan pemecatan ini melalui mechanisme mutual termination, yaitu pengakhiran kontrak atas kesepakatan kedua pihak.