Konsep pitch based untuk FIFA U17 World Cup 2025 di Qatar merujuk pada model penyelenggaraan yang menempatkan semua pertandingan grup atau sebagian besar jadwal di dalam satu komplek besar yang terdiri dari banyak lapangan (pitches) dalam satu area terpadu, sehingga penyewa stadion besar tidak diperlukan dan event lebih menyerupai format “court based” pada tenis atau rugby sevens.
Filosofi di balik gagasan ini adalah efisiensi logistik, intensifikasi pengalaman penonton yang bisa menyaksikan beberapa laga sekaligus. Model ini menekankan keberlanjutan karena mengurangi kebutuhan mobilitas massal antara stadion, memanfaatkan infrastruktur yang modular dan sementara, dan memberi penyelenggara kebebasan untuk mengatur jadwal dengan kepadatan pertandingan yang tinggi tanpa tergantung pada ketersediaan stadion besar.
Manfaat operasional dan pengalaman penonton
Secara operasional, pitch based memungkinkan efisiensi biaya dan waktu karena satu kompleks dapat menampung beberapa pertandingan dalam rentang jam yang sama, mengurangi penggunaan transportasi antar-venue, dan mempermudah konsentrasi sumber daya medis, keamanan, serta broadcast.
Bagi penonton, konsep ini membuka peluang pengalaman festival sepak bola yang intens: pengunjung dapat berpindah antar lapangan dalam hitungan menit untuk menonton pertandingan berbeda, agen talent scouting dapat mengamati lebih dari satu pemain dalam satu lokasi, dan media dapat menutup beberapa laga tanpa berpindah jauh.
Tantangan pengelolaan, operasional, dan teknis
Implementasi pitch based tidak tanpa tantangan besar, terutama untuk turnamen berstandar FIFA: manajemen jadwal harus sangat ketat agar tidak terjadi tabrakan waktu untuk tim, ofisial, dan jurnalis; kualitas lapangan harus seragam agar kompetisi adil; akreditasi serta pergerakan tim dan delegasi harus diatur sehingga tidak ada gangguan antar pertandingan; dan aspek broadcast memerlukan setup multi-kamera serta uplink yang robust untuk menayangkan beberapa laga bersamaan tanpa interferensi.
Di sisi keselamatan, penempatan banyak pertandingan di satu area meningkatkan kebutuhan akan rambu evakuasi, jalur medis, dan kapabilitas crowd control yang adaptif. Berikut tabel ringkas yang merangkum tantangan utama, dampak potensial, dan contoh solusi operasional yang dapat diterapkan di tingkat kompleks lapangan.
| Tantangan | Dampak potensial | Solusi operasional yang disarankan |
| Penjadwalan dan rotasi tim | Kelelahan pemain, overlap logistik | Sistem jadwal terpusat dengan buffer waktu dan rute transit tim terpisah |
| Kualitas lapangan (seragamitas) | Ketidakadilan kompetitif, cedera | Pemeliharaan lapangan terstandar FIFA / rotasi pemakaian turf |
| Broadcast multi-laga | Interferensi sinyal, kebutuhan bandwidth tinggi | Infrastruktur fibre-optic terpusat dan carring remote OBS untuk tiap pitch |
| Keamanan & evakuasi | Risiko kepadatan massal | Zoning penonton, jalur evakuasi, titik medis di tiap cluster |
| Akreditasi & akses | Kebocoran area terlarang | QR-based accreditation gates dan stewarding yang terlatih |
Implikasi regulasi, ekonomi, dan pengembangan pemain
Konsep pitch based memerlukan kajian regulasi karena beberapa ketentuan kompetisi, seperti kapasitas stadion minimum, izin lokal, dan standar fasilitas pemain, namun model ini berpotensi menurunkan biaya operasional kumulatif dibanding penggunaan beberapa stadion besar dan membuka pendapatan alternatif seperti paket fan village, hospitality modular, dan partnership area.
Untuk pengembangan pemain, keuntungan terbesar adalah frekuensi eksposur: pelatih dan scout bisa memantau perkembangan talenta lebih intensif, dan pemain mendapat pengalaman bermain di lingkungan turnamen yang padat, hal ini mempercepat kurva pembelajaran kompetisi internasional. Namun perlu diingat bahwa konsistensi kualitas lapangan dan manajemen beban permainan adalah prasyarat agar aspek pengembangan tidak kontraproduktif.
FAQ (Frequently Asked Questions)
A1: Format ini sangat mungkin diaplikasikan untuk kategori usia seperti U17 karena jadwal yang fleksibel dan kapasitas penonton yang relatif lebih kecil dibandingkan senior, namun untuk turnamen senior penuh perlu kajian kapasitas komersial dan broadcast global.
A2: Solusi umum adalah membangun hub broadcast terpusat dengan fibre-optic, kanal distribusi digital yang memungkinkan multiple feeds, dan koordinasi editorial untuk memilih laga prioritas sementara feed lain tersedia on-demand.
A3: Jika manajemen beban (load management) dan standar kualitas lapangan dijaga, pemain justru diuntungkan oleh eksposur lebih banyak. Ancaman muncul bila rotasi dan pemeliharaan lapangan diabaikan, yang bisa meningkatkan risiko cedera.

