Business Directories
Contact Us

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

Kemenangan Perdana Raul Fernandez di MotoGP Phillip Island 2025

Pada gelaran Australian Grand Prix 2025 di sirkuit Phillip Island Circuit, pembalap Spanyol Raul  Fernandez akhirnya meraih kemenangan pertamanya di kelas utama MotoGP. Dalam...
HomeSportMotosportsPendapat Pembalap MotoGP Soal Label Mandalika Sebagai ‘Track Sulit’

Pendapat Pembalap MotoGP Soal Label Mandalika Sebagai ‘Track Sulit’

Banyak pembalap MotoGP menyebut Sirkuit Mandalika sebagai salah satu lintasan yang paling menantang dalam kalender. Jorge Martin menyebut bahwa gravel di area run-off terasa “like knives” ketika crash test, karena batu kerikil yang keras dan tajam membuat jatuhnya menjadi lebih menyakitkan dan proses recovery lebih berat.  Franco Morbidelli dan Aleix Espargaro juga menyuarakan keprihatinan bahwa kondisi lintasan—terutama kotoran (debris, kerikil), aspal yang terlepas, dan permukaan pemakaian off-line memberikan risiko tinggi jika pembalap sedikit melenceng dari racing line. 

Di sisi lain, Marc Marquez telah beberapa kali kehilangan percaya diri karena berkali-kali jatuh di sesi latihan dan free practice di Mandalika. Pada GP Indonesia 2025 dia jatuh dua kali dalam satu sesi praktik dan menyebut bahwa “lintasan yang licin di breaking point dan hilangnya grip rem belakang” menjadi penyebab utama.  Namun, ada juga pembalap seperti Joan Mir yang menyebut bahwa meskipun ada bagian-bagian yang bermasalah, secara keseluruhan trek sudah “cukup aman setelah beberapa perbaikan”, terutama pada aspek lining dan pembersihan lintasan off-line. 

Reaksi Publik Australia: Tuntutan Hapus Mandalika dari Kalender MotoGP

Setelah insiden Marc Marquez yang mengalami cedera bahu cukup serius akibat crash di Tikungan 7 pada lap awal, muncul tuntutan dari masyarakat Australia melalui media sosial agar seri Mandalika dihapus dari kalender MotoGP. Mereka menilai kerikil dan kualitas gravel di area run-off sangat berbahaya, sehingga keselamatan rider menjadi taruhannya.  Publik mengkritisi bahwa bukan hanya kejadian tunggal, tetapi pola terus‐menerus kecelakaan yang dikaitkan dengan kondisi lintasan yang belum sempurna. 

Namun, sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari Dorna atau FIM bahwa Mandalika akan dihapus. Justru, ada pengakuan bahwa beberapa aspek harus diperbaiki, dan pihak pengelola Mandalika telah melakukan langkah-langkah pemeliharaan dan perbaikan setelah menerima masukan dari pembalap dan tim keamanan. 

Apakah Aspal Mandalika Sudah Memenuhi Standar MotoGP? Evaluasi Teknis dan Homologasi

Untuk bisa menggelar MotoGP, trek harus mendapat homologasi Grade A dari FIM, yang mensyaratkan standar tinggi untuk permukaan lintasan, drainase, run-off, keamanan, dan aspek teknis lainnya. Mandalika telah mendapatkan Grade A homologasi sejak Maret 2022, setelah perbaikan dan pengaspalan ulang sekitar 17,5 persen dari total lintasan berdasarkan rekomendasi FIM, Dorna, dan IRTA. 

Sirkuit ini menggunakan formula aspal khusus (ACWC Modified) yang disesuaikan dengan kondisi cuaca tropis Lombok, seperti panas tinggi dan kelembapan, agar daya cengkeram optimal dan keausan bertahan lebih baik.  Namun tantangannya muncul terutama di run-off area, di area gravel, di titik breaking point, dan di bagian off-line dimana debris atau kerikil mengendap. Keadaan ini dapat membuat kehilangan front atau rear grip secara tiba-tiba jika pembalap keluar dari racing line. 

Tabel Perbandingan: Standar Ideal vs Realitas Mandalika

Aspek TeknisStandar Ideal MotoGP / FIM (Grade A)Kondisi Mandalika Saat Ini / Kritik
HomologasiHarus memiliki Grade A sebelum hosting MotoGP, lintasan harus memenuhi aspek keamanan, run-off, permukaan aspal, dan margin toleransi untuk gravel dan debris.Mandalika telah mendapatkan Grade A homologasi sejak Maret 2022 setelah perbaikan dan pengaspalan ulang sekitar 17,5% lintasan. 
Permukaan Aspal dan GripAspal harus tahan panas, memiliki daya cengkeram tinggi, formula tahan keausan di cuaca tropis; transitioning off-line harus minim debris.Menggunakan aspal ACWC Modified, namun masih ada keluhan tentang kerikil di gravel, debris off-line, area braking menjadi licin, dan reaksi ban yang terkadang unpredictable. 
Gravel / Run-off AreaGravel harus terdiri dari batu rounded/non tajam, ukuran sesuai, PHP (perbedaan drop), keamanan maksimal jika pembalap keluar lintasan.Banyak rider menyebut gravel terasa keras/tajam (“like knives”), beberapa area run-off sudah diperbaiki, gravel jenis dipilih khusus, namun masih ada titik-titik yang dianggap riskan. 
Debris dan pembersihan lintasanLintasan bebas dari kerikil, debu setiap sesi harus dibersihkan, garis racing line jelas; track off-line kurang digunakan jika tidak aman.Debris di lintasan pagi practice atau free practice sering muncul, perlu pembersihan ekstra, off-line kurang aman jika pembalap keluar dari racing line. 

Mengapa Mandalika Masih Perlu Perbaikan dan Sejauh Mana Pendapat Tersebut Valid

Berdasarkan data dan pernyataan pembalap, ada beberapa poin bahwa pendapat bahwa Mandalika “belum sempurna” memang memiliki dasar, terutama dalam konteks safety margin di area run-off, kualitas gravel, dan konsistensi grip setelah lintasan terkena elemen alam (debu, panas, kelembapan). Kendati demikian, klaim bahwa “aspal belum memenuhi standar sama sekali” kurang tepat karena Mandalika sudah mendapatkan homologasi Grade A, yang menunjukkan bahwa secara teknis trek telah lolos persyaratan minimum dari FIM, Dorna, dan IRTA. 

Perlu diingat bahwa homologasi Grade A artinya standar sangat tinggi, tapi tidak menjamin bahwa selama operasional, semua kondisi ideal selalu tetap—cuaca, pemakaian, kebersihan lintasan, dan pemeliharaan rutin sangat mempengaruhi. Banyak insiden terjadi bukan semata karena aspal, tapi kombinasi antara kesalahan rider, ban yang kurang cocok dalam kondisi tertentu, panas ekstrem, dan debu atau kerikil di area off-line yang membuat risiko jatuh meningkat.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Secara keseluruhan, klaim bahwa Mandalika adalah trek yang sulit dan bahwa banyak rider jatuh karena kondisi lintasan memiliki kebenaran. Namun, klaim bahwa aspal Mandalika “belum memenuhi standar MotoGP” secara mutlak tidak sepenuhnya benar, karena sudah ada homologasi Grade A dan perbaikan telah dilakukan. Mandalika masih memerlukan penyempurnaan di beberapa bagian agar risikonya bisa lebih ditekan: pembersihan lintasan lebih sering, kontrol debris, pemilihan material run-off gravel yang lebih aman, dan perawatan permukaan aspal terutama di titik braking dan area di luar racing line.

Penghapusan Mandalika dari kalender MotoGP akan menjadi tindakan ekstrem yang mungkin tidak perlu jika pihak pengelola dan pemangku kepentingan dapat fokus pada perbaikan terus-menerus. Sebaliknya, dengan evaluasi dan tindakan yang konsisten, Mandalika bisa menjadi contoh sirkuit tropis yang memenuhi standar internasional sambil memberikan tantangan dan spektakel.

FAQ (Frequently Asked Questions)

Q1: Apakah Mandalika sudah resmi mendapatkan sertifikasi keamanan dari FIM?

A1: Ya. Sirkuit Mandalika telah mendapatkan homologasi Grade A dari FIM, Dorna Sports, dan IRTA sejak Maret 2022, setelah melakukan perbaikan pengaspalan ulang sekitar 17,5 persen dari total lintasan dan perbaikan aspek teknis lainnya.

Q2: Mengapa banyak rider masih jatuh walaupun sudah Grade A?

A2: Karena homologasi Grade A menjamin standar minimum, tapi tidak menghilangkan risiko operasional: faktor seperti debris (kerikil/kotoran), kondisi ban, panas ekstrem, dan bagian luar racing line yang tidak selalu dipakai tetapi tetap harus aman. Jika pembalap keluar dari garis aman, risiko jatuh meningkat. 

Q3: Apakah tuntutan masyarakat Australia agar Mandalika dihapus masuk akal dari perspektif keselamatan?

A3: Tuntutan tersebut muncul sebagian sebagai reaksi emosional terhadap cedera Marquez dan kritik terhadap kondisi gravel. Dari sudut keselamatan, benar bahwa ada ruang perbaikan agar risiko bisa dikurangi. Namun, berdasarkan standar teknis dan homologasi, Mandalika belum berada di bawah ambang yang membuatnya otomatis harus dihapus. Perbaikan terus-menerus adalah solusi yang lebih realistis daripada penghapusan total.