Latar Belakang
Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan pesat di sektor esports. Teknologi, dukungan regulasi, partisipasi masyarakat, serta investasi menjadi fondasi dari perkembangan ini. Artikel ini merangkum perkembangan terkini, jenis game & perangkat konsol yang banyak dipakai, ekosistem kompetisi, dan peluang menjanjikan menuju 2026.
Industri esports Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan pesat dan menjadi salah satu sektor kreatif dengan potensi ekonomi yang besar. Atlet-atlet nasional berhasil meraih prestasi internasional melalui game populer seperti Free Fire, Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), dan PUBG Mobile, yang menyumbang hadiah dengan nilai jutaan dolar. Pengakuan pemerintah terhadap esports sebagai cabang olahraga resmi melalui PBESI dan IeSPA memperkuat ekosistem ini, didukung pula oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kemenparekraf yang aktif mendorong regulasi, infrastruktur, dan penyelenggaraan event.
Jenis Game & Device Konsol yang Populer di Indonesia
Berikut jenis game & perangkat (device/console) yang banyak digunakan dalam esports dan pasar game kompetitif di Indonesia:
Kategori | Game Populer / Genre | Platform / Device Konsol yang Umum Dipakai |
MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) | Mobile Legends: Bang Bang, Honor of Kings | Mobile (smartphone), beberapa game MOBA juga hadir di PC / Konsol adaptasi |
Battle Royale / Shooter | Free Fire, PUBG Mobile, Valorant | Mobile, PC, cross-platform shooter |
Simulasi / Olahraga | eFootball, FIFA, Tekken | Konsol (PlayStation / Xbox), PC |
Fighting / Single Player kompetitif | Tekken 8, Street Fighter (genre fighting) | Konsol / arkade / PC |
Esports berbasis strategi / kartu / esport non-mainstream | Turnamen lokal genre baru, simulasi turnamen | Mobile, PC, dan konsol jika game mendukung |
Device / Konsol umum & tren:
- Smartphone / Mobile – masih menjadi perangkat utama, karena penetrasi internet + ponsel pintar sangat tinggi di Indonesia dan banyak game esports populer hadir di mobile.
- PC – khusus untuk game seperti Valorant, Dota 2, CS:GO, serta untuk produksi konten / streaming.
- Konsol rumahan & hybrid – PlayStation, Xbox, Nintendo Switch, dan konsol-genggam/hybrid (untuk permainan simulasi olahraga, fighting, racing). Penggunaan belum sebesar mobile/PC dalam esports kompetitif di Indonesia, tapi pasar konsol terus tumbuh.
- Perangkat pendukung seperti monitor gaming, keyboard/mouse khusus, headset, kontroler, perangkat jaringan (latency rendah), serta streaming gear menjadi bagian dari ekosistem penunjang.
Proyeksi Perkembangan Esports Indonesia Menuju 2026
Peluang industri esports Indonesia menuju 2026 terlihat semakin menjanjikan seiring pertumbuhan pasar yang pesat dan meningkatnya minat publik terhadap kompetisi digital. Pendapatan dari hadiah turnamen, sponsorship, hak siar media, dan platform streaming diprediksi akan melonjak, mendorong ekosistem esports menjadi lebih profesional. Diversifikasi genre dan platform juga menjadi daya tarik baru, dengan konsol hybrid dan game lintas platform yang semakin digemari. Selain itu, pembinaan atlet dan edukasi formal mulai mendapat perhatian lebih melalui akademi, pelatnas esports, dan sertifikasi pelatih, membuka jalan bagi pengembangan talenta muda dari tingkat komunitas hingga profesional.
Aspek | Kondisi Saat Ini (2025) | Proyeksi 2026 |
Valuasi Pasar / Pendapatan | Industri sudah menghasilkan puluhan juta dolar dari turnamen, sponsor & pendapatan atlet. | Meningkat secara signifikan dengan tambahan sponsor, media rights, dan event internasional lebih banyak. |
Jumlah Turnamen Nasional | Banyak liga dan turnamen nasional, kompetisi berjenjang seperti Liga Esports Nasional, DFNC, dan partisipasi CAEC. | Lebih banyak turnamen di daerah, genre lebih variatif, event dari sponsor/EO swasta & pemerintah bersinergi. |
Partisipasi dan Talenta | Atlet-atlet muda banyak muncul, tim nasional aktif di regional dan internasional. | Lebih terstruktur: dari komunitas ke profesional, lebih banyak pelatnas / akademi, pengembangan pelatih/analis. |
Perangkat / Konsol | Dominasi mobile & PC; konsol ada tapi belum sebesar mobile/PC. | Konsol hybrid & handheld akan tumbuh, dukungan hardware kompetitif makin baik; cross-platform makin umum. |
Infrastruktur dan Regulasi | Akses internet masih menjadi masalah di beberapa wilayah; regulasi & dukungan sudah ada tapi bisa diperkuat. | Pemerintah & swasta akan memperkuat regulasi, membuat pusat esports di daerah, meningkatkan akses & kualitas jaringan. |
Kesimpulan
Perkembangan industri esports Indonesia terkini menunjukkan bahwa industri ini tidak lagi hanya soal permainan publik, melainkan sudah menjadi bagian penting dari ekonomi kreatif dan olahraga prestasi. Menuju 2026, peluang besar terbuka dalam hal monetisasi, diversifikasi genre, penyediaan perangkat serta konsol, pengembangan infrastruktur dan regulasi, serta pembinaan kapasitas SDM. Dengan strategi yang tepat, Indonesia bisa memperkuat posisi sebagai salah satu negara esports unggulan di Asia Tenggara bahkan di level global.
FAQ (Frequently Asked Questions)
A1: Beberapa yang paling populer adalah Free Fire, Mobile Legends: Bang Bang, PUBG Mobile, serta game PC seperti Valorant. Genre MOBA dan Battle Royale mendominasi dari sisi pemain dan pendapatan.
A2: Saat ini, penggunaan konsol dalam kompetisi esports masih relatif lebih kecil dibanding mobile atau PC. Konsol lebih sering dipakai dalam genre simulasi olahraga, fighting games, atau game arcade. Tapi tren konsol/hybrid/handheld meningkat, terutama bagi penggemar genre-konsol dan gamer rumahan.
A3: Pemerintah sudah mengakui esports sebagai cabang olahraga, ikut membangun regulasi dan mendukung infrastruktur. Kementerian Pemuda & Olahraga, Kemenparekraf / Ekraf, serta asosiasi seperti PBESI / IeSPA berperan aktif. Dukungan ini diprediksi akan makin menguat.
A5: Banyak peluang selain pemain: komentator (shoutcaster), analis/data analyst, pelatih, manajemen tim / organizations, produksi konten / streaming, event organizing, hardware support, dan sektor kreatif.