Business Directories
Contact Us

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

Iklan facebook, strategi & tips jualan online

Di era digital ini, keberadaan bisnis online tidak akan maksimal tanpa strategi pemasaran yang kuat. Salah satu alat paling efektif untuk meningkatkan penjualan dan...
HomeBaliGempa bali, penyebab, dampak, dan mitigasi

Gempa bali, penyebab, dampak, dan mitigasi

Gempa bali merujuk pada pariwisata goncangan bumi yang terjadi di pulau bali akibat aktivitas tektonik maupun vulkanik. Sebagai daerah yang terletak di jalur cincin Api pasifik (pacific ring of fire), bali termasuk kawasan rawan. Setiap tahunnya, aktivitas seismik di sekitar pulau ini dapat menimbulkan guncangan dengan intensitas berbeda, dari skala ringan yang nyaris tidak terasa hingga guncangan kuat yang menimbulkan kerusakan 

Mengapa bali sering mengalami gempa?

Secara geografis, Bali terletak di antara tiga lempeng tektonik utama: Lempeng Indo-Australia di selatan, Lempeng Eurasia di utara, dan Lempeng Pasifik di timur. Interaksi dan pergerakan lempeng-lempeng ini menyebabkan penumpukan energi yang dilepaskan dalam bentuk gempa bumi. Lempeng Indo-Australia bergerak ke utara dan menumbuk Lempeng Eurasia, menciptakan zona subduksi di bawah perairan selatan Bali, Jawa, dan Nusa Tenggara. Zona inilah yang menjadi sumber utama gempa bumi di wilayah tersebut.

Selain gempa yang disebabkan oleh zona subduksi, aktivitas vulkanik dari gunung berapi aktif seperti Gunung Agung juga dapat memicu gempa vulkanik, meskipun skalanya biasanya lebih kecil dan lokal.

Dampak gempa bali

Gempa bumi di bali memiliki dampak yang beragam, baik secara fisik, sosial, maupun ekonomi. Beberapa di antaranya adalah:

1. Kerusakan infrastruktur: bangunan tradisional maupun modern berisiko rusak bila tidak dibangun sesuai standar tahan gempa. Jalan, jembatan, dan fasilitas publik juga bisa terdampak

2. Pariwisata terganggu: kondisi pariwisata di bali adalah sektor utama bali. Gempa bumi sering kali membuat wisatawan panik, menurunkan tingkat kunjungan, bahkan menyebabkan pembatalan perjalanan

3. Trauma psikologis: rasa cemas, panik, dan trauma kerap dirasakan masyarakat maupun wisatawan setelah gempa besar terjadi

4. Risiko tsunami: jika pusat gempa berada di laut selatan bali, potensi tsunami perlu diwaspadai. Kaena itu, sistem peringatan dini sangat penting

Sejarah gempa besar di bali 

Beli pernah mengalami beberapa gempa besar dengan dampak signifikan, di antaranya:

Tahun Lokasi & kekuatanDampak utama
1917Gempa besar di baliRibuan bangunan hancur, korban jiwa mencapai ribuan
1976Bali utara, magnitudo 6,5Ratusan orang meninggal, ribuan luka-luka
2018Gempa lombok, magnitudo 7,0Terasa kuat di bali, wisatawan panik. Beberapa infrastruktur rusak ringan
2021Bali selatan, magnitudo 4,8Beberapa rumah rusak, korban luka-luka

Mitigasi gempa bali

Agar dampak gempa dapat diminimalisir, diperlukan langkah-langkah mitigasi yang melibatkan pemerintah, masyarakat, hingga sektor pariwisata

1. Pendidikan dan sosialisasi

Memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara menyelamatkan diri saat gempa, termasuk jalur evaluasi yang aman

2. Pembangunan infrastruktur tahan gempa

Hotel terbaik di bali, villa, dan fasilitas umum di bali sebaiknya memenuhi standar bangunan tahan gempa

3. Sistem peringatan dini

Pemasangan alat deteksi gempa dan sirine peringatan tsunami di wilayah pesisir sangat krusial 

4. simulasi evaluasi rutin

Sekolah, hotel, hingga pusat perbelanjaan perlu melakukan simulasi agar masyarakat terbiasa dengan kondisi yang darurat

5. Kesadaran wisatawan

wisatawan asing maupun domestik perlu mendapatkan informasi mengenai prosedur darurat, baik melalui hotel, bandara maupun pusat informasi wisata di bali

Informasi Gempa di Bali: Sumber Terpercaya

Untuk mendapatkan informasi terkini dan akurat, selalu merujuk pada sumber resmi.

  • BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika): BMKG adalah lembaga pemerintah yang bertanggung jawab memberikan informasi gempa, peringatan dini tsunami, dan prakiraan cuaca.
  • Pemerintah Daerah: Ikuti arahan dan pengumuman dari pemerintah daerah Bali terkait langkah-langkah keselamatan dan evakuasi.

Hindari menyebarkan berita atau informasi yang belum terverifikasi (hoax). Menyebarkan informasi palsu dapat menimbulkan kepanikan yang tidak perlu dan membahayakan keselamatan orang lain.

Kesimpulan

Gempa di bali merupakan fenomena alam yang tidak dapat dihindari karena posisi pulau ini berada di jalur pertemuan lempeng tektonik. Namun, dengan kesiapsiagaan, pembangunan yang sesuai standar, serta sistem mitigasi bencana yang baik, risiko kerusakan dan korban jiwa dapat diminimalkan. Kesadaran masyarakat dan wisatawan untuk selalu waspada juga menjadi kunci dalam menjaga keselamatan bersama

Faq mengenai gempa bali

Apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa di bali?

Jika terjadi gempa, segera lakukan langkah-langkah berikut:
Tetap tenang dan jangan panik
Berlindung di bawah meja atau benda yang kokoh
Jauhi kaca, lemari, dan benda berat yang berpotensi jatuh
Jika berada di luar, hindari tiang listrik, dan bangunan tinggi
Jika dekat pantai, segera menuju tempat lebih tinggi untuk mengantisipasi tsunami

Apakah wisatawan aman berkunjung ke bali meskipun rawan gempa?

Ya, bali tetap aman untuk dikunjungi. Pemerintah daerah, pengelola hotel, dan tempat wisata sudah memiliki prosedur mitigasi bencana. Selain itu gempa besar jarang terjadi, sehingga wisatawan tetap bisa menikmati liburan dengan aman

Apakah gempa di bali bisa menyebabkan tsunami?

Ya, jika gempa terjadi di laut selatan bali dengan kekuatan signifikan, potensi tsunami dapat muncul. Oleh karena itu, masyarakat dan wisatawan yang berbeda di daerah pesisir harus memperhatikan sirine peringatan dini dan segera menuju lokasi evaluasi jika ada tanda bahaya tsunami

Bagaimana cara pemerintah bali mengantisipasi gempa?

Pemerintah bali bekerja sama dengan BMKG untuk menyediakan sistem peringatan dini, membangun jalur evakuasi, serta memberikan edukasi kepada masyarakat. Selain itu, regulasi mengenai standar bangunan tahan gempa