Brosur wisata adalah media promosi yang sangat efektif untuk menarik minat wisatawan. Melalui brosur, sebuah destinasi dapat menampilkan keunggulan, fasilitas, hingga pengalaman menarik yang bisa didapatkan pengunjung. Karena itu, penting memahami cara membuat brosur wisata agar desainnya tidak hanya informatif, tetapi juga mampu memikat pembaca sejak pandangan pertama.
Dalam panduan lengkap ini, Anda akan mempelajari langkah-langkah membuat brosur wisata, elemen penting yang harus ada, kesalahan yang harus dihindari, hingga tips desain agar brosur terlihat profesional dan menarik.
Mengapa Brosur Wisata Sangat Penting?
Sebelum masuk ke cara pembuatannya, Anda perlu memahami mengapa brosur wisata masih relevan, bahkan di era digital seperti sekarang:
- Praktis dan mudah dibagikan
- Mampu menarik perhatian secara visual
- Dapat digunakan dalam event pariwisata, hotel, travel agent, dan pusat informasi turis
- Menampilkan informasi jelas, ringkas, dan terstruktur
- Tidak semua wisatawan mengandalkan internet saat berkunjung ke suatu tempat
Oleh karena itu, brosur wisata yang dirancang dengan baik dapat menjadi alat promosi yang kuat untuk meningkatkan kunjungan.
Cara Membuat Brosur Wisata yang Menarik
Berikut langkah-langkah lengkap yang bisa Anda ikuti untuk menciptakan brosur profesional dan menarik perhatian:
1. Tentukan Tujuan Utama Brosur
Langkah pertama dalam cara membuat brosur wisata adalah menentukan tujuan. Apakah brosur tersebut dibuat untuk:
- Mempromosikan tempat wisata tertentu?
- Menawarkan paket wisata?
- Memberikan informasi rute perjalanan?
- Menampilkan fasilitas dan aktivitas yang tersedia?
Dengan memahami tujuan, Anda bisa menentukan tone, desain, dan jenis informasi yang akan dimasukkan.
2. Kenali Target Audiens Anda
Audiens yang berbeda memerlukan pendekatan visual dan informasi yang berbeda pula. Misalnya:
- Wisatawan keluarga membutuhkan informasi fasilitas, keamanan, dan aktivitas untuk anak.
- Anak muda lebih tertarik dengan aktivitas ekstrem atau spot foto.
- Wisatawan mancanegara membutuhkan teks singkat, visual kuat, dan informasi ringkas.
Ketika target audiens jelas, brosur akan terasa relevan dan tepat sasaran.
3. Kumpulkan Informasi Penting Destinasi Wisata
Sebelum mendesain, pastikan Anda telah menyiapkan seluruh informasi yang akan dimasukkan, seperti:
- Nama tempat wisata
- Lokasi dan akses
- Jam operasional
- Harga tiket
- Fasilitas yang tersedia
- Spot menarik
- Aktivitas yang dapat dilakukan
- Kontak resmi
Informasi ini akan membantu pembaca memahami detail tempat wisata secara cepat.
4. Gunakan Judul yang Menarik dan Informatif
Judul adalah elemen pertama yang dilihat pembaca. Karena itu, buatlah judul yang:
- Singkat
- Informatif
- Mengandung kata ajakan
Contoh judul kuat dalam brosur wisata:
- “Nikmati Keindahan Pantai Nusa Dua”
- “Liburan Seru di Lembang dalam Satu Hari”
- “Eksplorasi Wisata Budaya Ubud yang Memikat”
Judul menarik dapat meningkatkan minat baca secara signifikan.
5. Pilih Gambar Berkualitas Tinggi
Visual adalah elemen terpenting dalam brosur wisata. Gunakan foto dengan kualitas tinggi, terang, dan beresolusi besar agar tidak pecah.
Tips memilih foto yang tepat:
- Fokus pada spot paling ikonik
- Tampilkan aktivitas wisata
- Gunakan foto lanskap untuk tampilan profesional
- Hindari foto gelap atau buram
Ingat, visual adalah daya tarik utama yang membuat pembaca ingin datang ke tempat wisata tersebut.
6. Gunakan Desain Layout yang Rapi
Desain brosur harus memudahkan pembaca memahami informasi dengan cepat. Beberapa prinsip penting layout:
- Gunakan grid agar brosur lebih terstruktur
- Pastikan ada ruang kosong (white space) agar tidak terlihat penuh
- Gunakan font yang mudah dibaca
- Pilih warna yang sesuai dengan tema wisata
Misalnya, warna biru cocok untuk wisata pantai, sedangkan warna hijau cocok untuk wisata alam.
7. Gunakan Bahasa yang Ringkas dan Persuasif
Hindari paragraf panjang. Gunakan bullet point, kalimat aktif, dan pilihan kata yang menggugah.
Contoh kalimat persuasif:
- “Rasakan pengalaman liburan tak terlupakan.”
- “Temukan spot foto terbaik yang Instagrammable.”
- “Nikmati suasana alam yang menenangkan.”
Bahasa seperti ini membuat brosur lebih hidup dan menarik perhatian.
8. Masukkan Call to Action (CTA)
CTA sangat penting agar pembaca tahu langkah selanjutnya. Contoh CTA untuk brosur wisata:
- “Kunjungi sekarang!”
- “Hubungi kami untuk booking.”
- “Dapatkan promo spesial hari ini.”
- “Scan QR untuk info selengkapnya.”
CTA membantu mengarahkan tindakan pembaca secara langsung.
9. Periksa Kembali Sebelum Dicetak
Sebelum masuk ke proses cetak, pastikan:
- Tidak ada typo
- Semua informasi benar
- Nomor kontak aktif
- Gambar tidak pecah
- Layout tidak berantakan
Tahapan ini memastikan brosur terlihat profesional dan siap dibagikan.
Tabel: Elemen Wajib dalam Brosur Wisata
| Elemen | Fungsi |
| Judul menarik | Menarik perhatian pembaca |
| Foto berkualitas | Menampilkan daya tarik wisata |
| Informasi detail | Memberikan gambaran lengkap destinasi |
| CTA | Mengarahkan tindakan pembaca |
| Data kontak | Memudahkan pembaca menghubungi pihak terkait |
| Desain visual | Menambah kesan profesional dan menarik |
Tips Tambahan Agar Brosur Wisata Lebih Menarik
- Gunakan QR code untuk mengarahkan ke website atau video lokasi wisata
- Tambahkan testimoni pengunjung untuk meningkatkan kredibilitas
- Gunakan warna yang sesuai identitas tempat wisata
- Tambahkan ikon agar informasi lebih mudah dipahami
- Buat versi digital agar bisa dibagikan di media sosial
Dengan tips ini, brosur Anda akan terlihat lebih modern dan relevan dengan kebutuhan wisatawan masa kini.
Baca juga: Jasa Usaha Pariwisata: Pengertian, Jenis, dan Contoh Terlengkap
FAQ tentang Cara Membuat Brosur Wisata
Tidak wajib. Namun, desain profesional membuat brosur terlihat lebih meyakinkan dan menarik.
Boleh. Template membantu mempercepat proses pembuatan, asalkan tetap disesuaikan dengan identitas wisata.
Format umum yaitu A4 lipat tiga (tri-fold) atau A5 dua sisi.
3–5 foto berkualitas tinggi sudah cukup untuk menarik perhatian tanpa membuat desain penuh.
Sangat efektif jika dibuat dalam versi PDF atau gambar dan dibagikan melalui media sosial atau WhatsApp.

