Bali bukan hanya dikenal karena keindahan alam dan budayanya, tetapi juga karena kekayaan spiritual yang mendalam. Salah satu tradisi paling terkenal di pulau dewata adalah melukat ritual penyucian diri yang dilakukan di sumber mata air suci. Tempat paling populer untuk melakukan melukat adalah pura tirta empul yang terletak di desa manukaya, kecamatan tampaksiring, gianyar. Pura ini dipercaya sebagai tempat suci yang diciptakan oleh dewa indra dan telah digunakan selama berabad-abad sebagai pusat penyucian jasmani dan rohani lalu bagaimana cara melukat di pura tirta empul itu sendiri. yuk simak penjelasan di bawah ini
Apa itu melukat?
Melukat berasal dari kata lukat yang berarti membersihkan atau menghilangkan kotoran dalam konteks spiritual bali, melukat berarti membersihkan diri dari energi negatif, dosa, dan pengaruh buruk yang menempel pada tubuh dan jiwa
Melukat tidak hanya dilakukan oleh umat hindu bali, tetapi juga terbuka untuk siapapun yang ingin ketenangan batin dan pembersihan energi spiritual. Banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara datang ke pura tirta empul untuk mengikuti ritual ini dengan penuh rasa hormat
Mengenai pura tirta empul
Pura tirta empul di bangun pada tahun 926 masehi dan merupakan salah satu pura luhur di bali paling penting di bali. Di dalamnya terdapat kolam suci dengan 30 pancuran air yang mengalir dari sumber alami di bawah pura
Air suci (tirta) dari pancuran ini dipercaya mampu menyucikan pikiran, tubuh, dan roh, masyarakat bali percaya bahwa air tersebut merupakan karunia dewa indra yang muncul untuk melawan kejahatan raja mayadenawa
Cara melukat di pura tirta empul
Berikut panduan lengkap cara melukat bagi umat maupun pengunjung umum:
- Persiapan diri dan busana
Sebelum memasuki area pura, pengunjung wajib menggunakan kamen (kain sarung) dan selendang di pinggang. Disana juga menyediakan tempat penyewaan kain bagi wisatawan. Bagi umat hindu di sarankan membawa sesajen sederhana (canang sari dan banten pejati) sebagai simbol penghormatan
- Sembahyang awal di pura
Sebelum memasuki kolam suci, lakukan sembahyang di pelataran utama unguk memohon zin kepada dewa agar ritual melukat diberkahi dan niat penucian di terima. Gunakan bunga dan dupa yang tersedia untuk sembahyang dengan hati yang tulus dan pikiran yang tenang
- Masuk ke kolam suci
Kolam tirta empul memiliki deretan pancuran yang gunakan dalam urutan tertentu. biasanya , urutan dimulai dari pancuran paling kiri ke kanan, namun dua pancuran terakhir di bagian ujung tidak digunakan karena diperuntukkan untuk upacara pitra yadnya (ritual kematian)
- Proses melukat
- Berdiri di bawah pancuran utama tundukkan kepala hingga air mengalir ke ubun-ubun
- Berdoalah dalam hati, lepaskan energi negatif, dan niatkan untuk penyucian diri
- Minum sedikit air dari pancuran (maksimal tiga kali tegukan)
- Lanjutkan ke pancuran berikutnya dengan urutan yang sama, hingga selesai di pancuran terakhir yang diperbolehkan
Proses ini melambangkan penyucian lahir dan batin, serta pemberian segala bentuk klesa (kekotoran batin)
- Doa penutup
Setelah selesai melukat, ganti pakaian dan lanjutkan dengan sembahyang di jeroan pura (bagian dalam pura) untuk mengucapkan suku atas penyucian yang telah berakhir
Makna spiritual melukat
Melukat bukan sekedar ritual membasuh tubuh dengan air suci. Proses ni memiliki makna yang mendalam seperti:
- Penyucian diri secara fisik dan spiritual
- Melepaskan beban emosi, energi negatif, dan pikiran buruk
- Mengembalikan keharmonisan antara tubuh, pikiran, dan jiwa
- Meningkatkan vibrasi spiritual dan ketenangan batin
Bagi masyarakat bali, melukat adalah bagian penting dari perjalanan hidup spiritual sebuah cara untuk kembali selaras dengan alam dan sang pencipta
Tips melukat untuk wisatawan
Bagi wisatawan non-hindu yang ingin mencoba melukat di pura tirta empul, berikut beberapa hal penting di antaranya:
- Berpakaian sopan dan menghormati tempat suci
- Dilarang berisik atau berswafoto berlebihan di area ritual
- Ikuti arahan pemandu atau penjaga pura
- Hindari melukat saat sedang tidak sehat atau saat haid
- Fokuskan niat pada penyucian diri, bukan sekadar wisata spiritual
Keterkaitan Spiritual dan Alam di Bali
Tradisi melukat mencerminkan filosofi Tri Hita Karana keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.
Ritual ini juga menggambarkan bagaimana air, sebagai elemen alam yang suci, digunakan untuk mengembalikan keseimbangan energi kehidupan
Kesimpulan
Melukat di pura tirta empul bukan hanya tentang air suci, tetapi tentang menyeimbangkan diri dengan kekuatan alam dan spiritual bali, ritual ini mengajarkan kesederhanaan, ketenangan, dan pentingnya menjaga keseimbangan batin
Melalui penyucian diri ini, seseorang tidak hanya membersihkan tubuh dari kotoran duniawi, tetapi juga membuka jalan menuju pencerahan dan ketenangan jiwa
Jika kamu berkunjung ke bali, melukat di tirta empul adalah pengalaman spiritual sebuah perjalanan menuju kebersihan hati dan kedamaian sejati
FAQ (Pertanyaan Umum)
Ya, wisatawan boleh melukat asalkan mengikuti tata cara, berpakaian sopan, dan menjaga kesakralan tempat.
Tidak ada biaya khusus, namun biasanya pengunjung memberikan donasi sukarela untuk perawatan pura dan fasilitas.
Waktu terbaik adalah pagi hari sebelum ramai, atau pada hari baik menurut kalender Bali seperti Purnama (bulan purnama).
Ya, dua pancuran terakhir di sisi kanan digunakan untuk upacara kematian dan tidak boleh dipakai untuk melukat pribadi.
Bagi umat Hindu disarankan membawa sesajen. Namun wisatawan non-Hindu cukup dengan niat tulus dan sikap hormat.

